Halaman

Tampilkan postingan dengan label Tempat unik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tempat unik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Mei 2013

Krystal f(x) melakukan skydiving untuk melepas frustasinya



Krystal f(x) pergi skydiving di ‘Amazing f (x) ‘!
Pada siaran  tanggal 24 Mei dari episode pratinjau khusus untuk ‘Amazing f (x)’, Krystal, Luna, Amber, Victoria, dan Sulli menuliskan daftar mereka.
Krystal berbagi, “Aku tidak terlalu suka tempat-tempat ramai. Ketika orang menatapku, aku merasa sangat tidak nyaman. Pekerjaanku adalah menjadi seorang selebriti, jadi aku harus menikmati dan terbiasa dengan orang yang menatapku. Aku tidak bisa tampaknya melakukan itu, jadi aku ingin melepaskan frustrasi. skydiving merupakan jatuh dari langit, membiarkan semuanya pergi, “mengungkapkan alasan dia untuk ingin terjun bebas dari atas ketinggian.
 
Setelah mengalami serbuan skydiving, Krystal berbagi, “Aku tidak bisa memasukkannya ke dalam kata-kata. Ini salah satu hal yang kau hanya perlu lakukan sekali dalam hidupmu. Setelah kau melakukannya, rasanya seperti tidak ada yang bisa menakut-nakutimu lagi. “
Luna pergi bungee jumping, Amber menjadi co-pilot helikopter, Sulli mencoba scuba diving, dan Victoria menguji keterampilan peternakan di sebuah peternakan domba.
Source: allkpop
indotrans: kidihae@koreanindo.net

Selasa, 21 Mei 2013

Variety show terbaru Korea, Barefoot Friends



Apa jadinya kalau selebritis Korea yang biasa hidup bergelimang harta dan berbalut popularitas harus bepergian ke negara lain dan mengecap hidup layaknya masyarakat awam lokal? Dipastikan banyak keseruan terjadi yang sebelumnya tak pernah Anda duga. Penasaran? Saksikan variety show terbaru Barefoot Friends yang tayang perdana mulai 21 Mei 2013, setiap Selasa pukul 22.45 WIB, pertama dan eksklusif di saluran khusus tayangan hiburan Korea, ONE.
Ditilik dari judulnya, Barefoot yang secara harfiah berarti bertelanjang kaki melambangkan semangat, ketulusan, serta kesulitan nyata yang tersaji dalam hidup. Sementara Friendsyang berarti teman tak hanya melambangkan para peserta, tapi juga masyarakat lokal yang mereka jumpai dan banyak membantu menyelesaikan tantangan demi tantangan. Intinya, di acara ini publik disuguhi para bintang Korea menjajal kehidupan baru, bertemu dengan orang baru di tempat yang baru sembari menjelajahi warisan budaya dan lingkungan alam tanah asing untuk merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya versi masyarakat lokal–tanpa bantuan sedikit pun dari kru.
Kang Ho Dong yang sebelumnya sukses dengan program X-Man, Strong Heart, dan Star Kingditunjuk sebagai MC utama. Bersama Yoon Jong Shin, Yoo Se Yoon, Yoon Si Yoon, Kim Bum Soo, Kim Hyun Joong (Boys Before Flowers, Ss501), Eunhyuk (Super Junior), dan Uee (After School), mereka bakal menjalani serangkaian rangkaian misi tantangan tanpa alas kaki! Keseruan sudah dimulai di episode pertama saat mereka terbang ke Vietnam dan dibawa ke tempat misterius dengan mata tertutup. Bayangkan, saat membuka mata yang terlihat hanyalah hamparan pasir luas alias gurun super kering dan gersang. Meski awalnya kaget bukan main, Kang Ho Dong antusias menyambut tantangan untuk hidup seperti salah satu suku lokal Vietnam itu “Saya rasa ini akan menjadi perjalanan tak terlupakan seumur hidup,ujarnya.
Di acara yang juga diproduser produser program Family Outing ini, bukan hanya penonton yang mendapat wawasan dan cakrawala baru soal hidup. Para peserta pun merasa beruntung bisa mencicipi kehidupan lain yang jauh dari kebiasaan mereka sehari-hari. Hal itu pula yang membuat si tampan Kim Hyun Joong lebih bersyukur karena dianugerahi hidup berkecukupan dengan status bintang ternama. “Sebagai selebriti, saya sering kali ingin hidup seperti orang normal. Tapi setelah pengalaman hari ini, saya merasa menjadi orang normal adalah hal paling sulit. Apalagi yang hidupnya sangat tidak beruntung. Karena itu saya sangat bahagia dan bersyukur sekarang bisa melakukan hal apa pun yang saya mau,” tutur aktor yang beradu akting dengan Lee Min Ho di serial drama populer Boys Before Flowers ini.
Usai Vietnam, Indonesia beruntung menjadi negara kedua yang dikunjungi Barefoot Friends. Tepatnya di Yogyakarta, selama lima hari empat malam para peserta kembali menjajal suasana hidup berbeda dari sebelumnya. Tantangannya pun tak kalah seru. Kalau di Vietnam, Eun Hyuk (yang terpaksa absen di Indonesia karena harus ikut rangkaian konser Super Junior Show di Amerika Selatan) harus menjual soda di pasar, kali ini gantian Kim Hyun Joong dan Yoon Si Yoon yang mengunjungi pasar di Jogjakarta. Di sana mereka harus bertanding unjuk gigi menarikan lagu ‘Gee’ milik girlband SNSD untuk memenangkan hati penjual buah agar diberikan pekerjaan. Selain itu para peserta juga sempat mencicipi makanan khas Indonesia seperti bakso dan wedang ronde. Setelah Indonesia, tim Barefoot Friends bakal bertolak ke Srilanka.
Tapi namanya juga selebriti ternama, di mana pun mereka berada selalu dikerubuti fans. Setiap aktivitas Barefoot Friends, selalu menarik perhatian. Apalagi saat mereka menciptakan flashmob menari Harlem Shake di Vietnam. Karena besarnya antusias publik, seluruh peserta pun ikut ceria. Tak terkecuali Uee yang merupakan satu-satunya wanita di tim. Ngomong-ngomong soal Uee, personel girlband After School kelahiran 9 April 1988 ini makin dikagumi karena kecantikan naturalnya. “Setelah menonton Barefoot Friends, saya makin mengagumi kecantikan alami Uee. Lihat saja saat bangun tidur tanpa  make up, ia tetap cantik,” tulis seorang netizen.
Mau lihat keseruan apa saja yang terjadi di Barefoot Friends dan serunya aksi mereka di Indonesia? Jangan lewatkan mulai 21 Mei 2013, setiap Selasa pukul 22.45 WIB, pertama dan eksklusif di saluran khusus tayangan hiburan Korea: ONE. ONE dapat disaksikan melalui Indovision (ch. 164), Telkomvision (ch. 507), Groovia (ch. 507), dan YES TV (ch. 507).

source: ONE press release

Jumat, 12 April 2013

Sejarah berdirinya menara Eiffel


Annyeong Haseo! adakah yang disini tergila-gila dengan keindahan kota Paris, terutama menaranya, Eiffel? Pasti ada! :) #SotoyKaloGakAda Aku juga suka kota Paris apalagi menara Eiffel. Oya,ada yang belom tau tentang sejarah menara Eiffel? Nih, aku kasi, semoga bermanfaat dan tambah tergila-gila dengan keindahan kota Paris xD hahaha..., check this out!

Menara Eiffel bahas Perancis(Tour Eiffle ) merupakan sebuah menara besi yang di bangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.
Struktur ini di bangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Baecelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai Kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu pada tahun 1889. Menara ini diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechelin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, dan dalam hal ini hanya satu yang meninggal.

Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika di bangun, menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas seni di Paris.
Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya (bagian dari peraturan kontes asli untuk merancang menara yang mudah di runtuhkan) tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Sebagai contoh, Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monomen kemenangan pertempuran itu.
Proses Pembuatan
Dibangun dalam rangka pekan Pameran Dunia dan perayaan Revolusi Perancis, menara dengan bendera berkibar di puncaknya diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889. Meskipun kecaman dan protes yang keras dari penduduk Paris dan kalangan intelektual selama dibangun, kerangka besi ini menjadi simbol kota Paris dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahun.
Pemimpin Proyek : Tuan Gustave Eiffel dibantu oleh, antara lain, para insinyur Maurice Koechlin dan Emile Nouguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.
Rencana proyek dimulai tahun 1884. Meskipun semua halangan di atas, pembanguan menara dimulai pada tahun 1887 dan selesai 26 bulan kemudian pada tahun 1889. Telah direncanakan menara ini akan dirobohkan setelah berlangsungnya pekan Pameran Dunia 1900. Akan tetapi, percobaan berhasil dari transmisi radio yang dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Perancis sebelum hari pemugaran akhirnya menyelamatkan menara Eiffel.

Bahan yang digunakan : Besi baja dikaitkan dalam bentuk persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku. Kerangka dari karya Tuan Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.
Tinggi : Dari tanah sampai tiang bendera, tingginya 312.27 meter pada tahun 1889, sekarang 324 meter dengan antenanya. Saat ini, berbagai perusahaan televisi Perancis memasang antena mereka di puncak Menara Eiffel.
Dimiliki oleh Pemerintah Daerah Paris dan dikelola oleh perusahaan swasta, “Société Nouvelle de l’Exploitation de la Tour Eiffel”, kerangka besi ini direnovasi setiap 7 tahun sekali dan dicat dengan 50 ton cat. Renovasinya digarap olah pekerja yang manguasai olah raga alpinis dan akrobatis.
Penerangan : “Gadis Besi” ini diterangi dengan 352 projektor 1.000 watts dan berkedip setiap sengah jam pada malam hari dengan 20.000 bola lampu dan 800 lampu disko.
Supaya membuat menara kelihatannya lebih hidup, 4 lampu laser xenon yang berkekuatan 6.000 watts berputar secara permanen di puncak menara.Jumlah tangga : 1.665 tangga bagi pengunjung yang senang olah raga. Ada 2 buah lift yang naik ke tingkat dua dimana bisa ditemukan berbagai toko suvenir.

Kamis, 11 April 2013

Sejarah benteng Vredeburg Yogyakarta


Annyeong Haseo! saya datang membawa sejarah, yap, sejarah tentang benteng vredeburg Jogja. Udah pernah ke Jogja kan pastinya? Udah pernah ke benteng vredeburg? Tapi..., belom tau sejarahnya? Nih, aku kasi langsung sejarahnya ^^ Langsung scroll down, ya, Chingu :)



Miniatur benteng vredeburg

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengat lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri Raja-raja Jawa pada waktu itu.
Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti adalah Nicolaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouveurneur en Directuer van Java snoordkust) sejak bulan Maret 1754. Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian, yaitu Kasuhunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Abdul Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatullah I. Sedangkan Kasuhunan Surakarta diperintah oleh Paku Buwono III.
Langkah pertama yang diambil oleh Sri Sultan HB I adalah segera memerintahkan membangun kraton. Dengan titah tersebut segera dibuka hutan beringin dimana ditempat tersebut sudah terdapat dusun Pacetokan. Sri Sultan HB I mengumumkan bahwa wilayah yang menjadi daerah kekuasaannya tersebut diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta.
Selain sebagai Panglima Perang yang tangguh Sri Sultan HB I adalah juga seorang ahli bangunan yang hebat. Kraton Kasultanan Yogyakarta pertama dibangun pada tanggal 9 Oktober 1755 dan pada hari Kamis Pahing 7 Oktober 1756 meski belum selesai secara sempurna Sultan dan keluarganya berkenan untuk menempatinya.
Setelah Kraton mulai ditempati kemudian beridiri pula bangunan-bangunan pendukung lainnya, misalnya bangunan kediaman Sultan dan kerabat dekatnya dinamakan Prabayeksa, selesai dibangun tahun 1756. Bangunan Sitihinggil dan Pagelaran yang selesai pada tahun 1757. Gapura penghubung Dana Pertapa dan Kemagangan selesai pada tahun 1761 dan 1762. Masjid Agung didirikan pada tahun 1771. Benteng besar yang mengelilingi kraton selesai pada tahun 1777. Dan akhirnya Bangsal Kencana selesai pada tahun 1792.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan pembangunan kraton yang didirikan Sri Sultan HB I menimbulkan rasa kekhawatiran pada pihak Belanda sehingga diajukanlah usul untuk membangun sebuah benteng disekitar wilayah kraton. Dalih yang digunakan adalah agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi maksud sesungguhnya Belanda adalah untuk memudahkan melakukan kontrol perkembangan yang terjadi di kraton. Hal ini bisa dilihat dari letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya menghadap ke jalan utama menuju kraton merupakan indikasi utama bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa beridirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda. Besarnya kekuatan dibalik kontrak politik yang dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan yang sulit dilawan oleh pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda termasuk Sri Sultan HB I, oleh karena itu usulan pembangunan benteng dikabulkan.
Bagian dalam benteng vredeburg

Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang, pada tahun 1760, atas permintaan Belanda, Sri Sultan HB I telah membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut sebagai seleka atau bastion yang menyerupai bentuk kura-kura dengan keempat kakinya. Oleh Sultan keempat sudut tersebut diberi nama Jayawisesa (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaning (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara).
Menurut Nicolas Harting, benteng tersebut keadaannya masih sangat sederhana. Temboknya terbuat dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren, sedangkan bangunan didalamnya terdiri atas bambu dan kaui dengan atap ilalang.
Ketika Nicolas Harting digantikan oleh W.H Ossenberch pada tahun 1765, diusulkan kepada Sultan agar benteng diperkuat menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin keamanan. Usul tersebut dikabulkan dan selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan dibawah pengawasan seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir. Frans Haak. Tahun 1767 pembangunan benteng dimulai. Konstruksi-nya menggunakan semen merah, gamping, pasir dan batu bata. Menurut rencana pembangunannya akan selesai pada tahun itu juga tetapi pada kenyataannya proses pembangunan berjalan sangat lambat dan baru selesai pada tahun 1787, hal ini karena pada masa tersebut Sultan juga sedang giat-giatnya melakukan pembangunan Kraton Yogyakarta sehingga bahan dan tenaga yang dijanjikan lebih banyak teralokasi untuk pembangunan kraton. Setelah selesai bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi nama Benteng Rustenburg yang berarti Benteng Peristirahatan.
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak merubuhkan bangunan-bangunan antara lain Gedung Residen, Tugu Pal Putih dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan lain. Seluruh bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Untuk Benteng Rustenburg segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai dibangun kembali, nama Benteng Rustenburg berganti menjadi Benteng Vredeburg yang artinya Benteng Perdamaian. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan Yogyakarta dan Belanda yang tidak saling menyerang pada waktu itu.
Ini aku sama temen-temen mading

Bentuk benteng tetap seperti awal dibangun, yaitu bujur sangkar. Pada keempat sudutnya dibangun ruang penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Pintu gerbang benteng menghadap ke barat dengan dikelilingi oleh parit. Didalamnya terdapat bangunan-bangunan seperti rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit dan rumah residen. Penghuni benteng sendiri pada waktu itu mencapai 500 orang prajurit termasuk petugas medis dan para medis.
Pada masa pemerintahan Belanda, benteng ini juga memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan para residen yang sedang bertugas di Yogyakarta karena kantor residen letaknya berseberangan dengan letak Benteng Vredeburg.
Seiring dengan perkembangan politik di Indonesia maka status kepemilikan Benteng Vredeburg juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada awal berdirinya benteng ini adalah milik Kraton walaupun dalam penggunaannya dihibahkan kepada Belanda (VOC). Kebangkrutan VOC pada periode 1788-1799 menyebabkan penguasaan benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintah Belanda) dibawah Gubernur Van Den Burg sampai ke pemerintahan Gubernur Daendels. Ketika Inggris berkuasa maka benteng dibawah penguasaan Gubernur Jenderal Raffles. Status benteng sempat kembali ke pemerintahan Belanda sampai menyerahnya Belanda kepada Jepang di bulan Maret 1942.
Pada tanggal 9 Agustus 1980 dengan persetujuan Sri Sultan HB IX Benteng Vredeburg dijadikan sebagai Pusat Informasi dan Pengembangan Budaya Nusantara dan pada tanggal 16 April 1985 dilakukan pemugaran untuk dijadikan Museum Perjuangan. Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1987. Tanggap 23 November 1992 Benteng Vredeburg resmi menjadi Museum Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg
Karena telah difungsikan sebagai museum modern, Benteng Vredeburg memiliki koleksi lengkap meliputi koleksi bangunan, koleksi realia, koleksi foto termasuk miniatur dan replika serta koleksi lukisan. Selain itu terdapat pula 4 ruang pameran minirama sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Dengan penuturan pemandu yang jelas dan tidak membosankan niscaya keinginan anda untuk disegarkan kembali tentang perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan akan terpenuhi tanpa lagi-lagi- merasa digurui.
Cr: www.navigasi.net