Halaman

Selasa, 26 November 2013

[FanFict] I'm Traped! -Part 1

I’m Traped!

“ My Three Musketeers”



Di sekolah itu sangat membosankan bagi Sulli, apalagi pelajaran yang Sulli tidak sukai muncul. Hhh, bisa-bisa Sulli enggak fokus sama pelajarannya.

Saat istirahat berlangsung, Sulli bersama sahabatnya- Min Kyung, jajan bersama di kantin. Sulli membeli biskuit coklat sementara Min Kyung membeli biskuit stroberi. Tiba-tiba, tak sengaja Sulli menabrak Taemin yang sedang membawa senampan piring bibimbap dan segelas susu putih. Terlihat baju seragam Taemin ketumpahan bibimbap dan susu putih.

Sulli pun merasa takut kepada Taemin. “ Enggg, maafkan aku Taemin. Aku tidak sengaja, aku tidak bermaksud apa-apa kepadamu,” ujar Sulli sambil merunduk.

Taemin pun menjawab, “ Ah, tak usah khawatir. Aku tidak akan marah kepadamu, lagipula... kau tidak sengaja, kan?! Aku takkan marah kepadamu.” Taemin menyimpulkan senyum khasnya ke Sulli.

Sulli yang mendengar jawabanmu itu pun tersontak kaget, “ Jeongmal?”

“ Ne! Kamu bisa kembali ke kelasmu sekarang, aku bisa membersihkannya di kamar mandi dan berganti baju.” Lalu, Taemin pergi menuju gudang sekolah untuk mengambil sapu dan pel.

Sulli hanya bisa terpana melihat kebaikan dari Taemin. Ia merasa ada seusatu yang baru di hatinya.

“ Ya! Ya! Ya! Hei, Sulli, kau kenapa melamun seperti itu? Ayo masuk kelas!” ujar Min Kyung sambil menepuk pundak Sulli.

“ Ah, eh...., iya, iya! Kekeke,” ujar Sulli sambil terkekeh.



Di kelas, Sulli saling curhat ke Min Kyung. Ia menumpahkan semua isi hatinya ke sahabat terbaiknya itu.

“ Min Kyung, apa kau tahu, Taemin anak kelas 11-5 itu telah membuat hatiku meleleh, ah...,” ujar Sambil tersenyum. Raut mukanya yang semula takut, menjadi bahagia.

“ Apa kau sedang berbunga-bunga? Kau suka Taemin? Taemin itu sebenarnya anak yang nakal di kelas 11-5. Kalau disuruh memilih namjachingu... aku lebih memilih Shindong, anak 11-2,” tanggap Min Kyung sambil melipat kedua tangannya.

“ Mwo??? Terserah kau saja, tapi aku lebih memilih Taemin. Sepertinya, Taemin itu baik...!” ujar Sulli sambil memutar bola matanya.

“ Besok, aku ada ekskul drama, dan... aku juga sama seperti Taemin. Kau mau ikut?” ajak Min Kyung.

Sulli hanya mengangguk senang, matanya berbinar-binar pertanda hatinya sangat sangat berbunga-bunga.



Keesokan harinya saat Min Kyung hendak mengikuti kelas drama, dari arah berlawanan datanglah Taemin. Mengetahui itu, Sulli dan Min Kyung bersembunyi dibalik pot-pot tanaman. Ternyata Taemin mengetahui kejadian itu!

“ Hei, kalian sedang apa? Memberi pupuk? Tukang kebun sekolah baru, ya? Hahaha!” sapa Taemin sambil tertawa sinis.

“ Enak saja! Kami sedang.... enggg, sedang...,” jawab Sulli bingung.

“ Bilang saja kalau kalian ini tukang kebun sekolah, aku percaya! Oh iya, Min Kyung, kau akan menjadi pemeran tikus mondok untuk drama nanti!” ujar Taemin menjahili Sulli dan Min Kyung. Lalu pergi begitu saja sambil bersiul-siul.

“ Hu...uh! dasar!” seru Min Kyung kesal. Min Kyung pun mencolek badan Sulli. “ Sulli, apa kataku benar, kan? Taemin itu anak yang nakal! Kau telah lihat langsung, kan?”

“ Iya, apa katamu itu benar! Tapi, aku belum percaya kalau Taemin itu nakal!” ujar Sulli.

“ Kau ini, kalau dibilang sekali saja tidak ingin menuruti perkataan eonni-mu!! Aku kan eonni-mu?!”

Mendengar perkataan Min Kyung, Sulli pun berlari pergi untuk pulang. “ Pendapat orang lain tidak bisa disamakan!!!” seru Sulli kesal.



Saat diperjalanan pulang, Sulli masih kesal atas perkataan sahabtnya itu. Menurutnya, pendapat orang lain itu tidak bisa disamakan. Ia terus berusaha melupakan perkataan itu. Ia juga masih belum percaya Taemin seperti itu.

Tiba-tiba dari arah belakang, ada truk yang ingin menabrak Sulli, dan... seorang laki-laki seumuran Sulli, mendorong tubuh Sulli ke trotoar sebrang jalan.

“ Ah! Kenapa sih, harus pakai acara dorong-dorongan!” gerutu Sulli.

Laki-laki itu berdiri, dan memperkenalkan dirinya, “ Annyeong, namaku No Min Woo, panggil saja Minwoo. Tadi aku mendorongmu karena kau akan tertabrak truk.”

“ Annyeong, oh, terima kasih, namaku Sulli,” ujar Sulli sambil meringis.

Mereka pun berjalan di sepanjang trotoar bersama.

“ Jadi..., kau ini murid pindahan dari SMA Daejin?” tanya Minwoo memastikan.

“ Iya, aku pindah ke SMA Namsan karena aku pindah rumah, jadi aku memilih sekolah yang dekat dengan rumah,” jelas Sulli sambil menatap muka Minwoo.

Ia merasakan sebuah hal berbeda lagi dihatinya, ia seperti mempunyai pahlawan.

Akhirnya, Minwoo dan Sulli harus berpisah. Karena gang rumah mereka berbeda.



Malamnya, ia menceritakan semuanya kepada bonekanya. Sulli selalu menceritakan pengalaman-pengalaman menariknya ke bonekanya.

“ Mily, apa kau tahu, hari ini aku mempunyai dua pahlawan yang sempurna bagiku, yakni Taemin dan Minwoo. Sayangnya, aku belum terlalu kenal dengan Minwoo, huhhh...,” curhat Sulli kepada Mily, boneka beruangnya.

Tiba-tiba sang eomma menyahut dari dapur, “ Sulli, ayo makan dulu. Nanti kau sakit baru tau rasa.”

“ Ne!” Sulli menjawab sambil menata boneka-bonekanya di rak seperti semula.

Di ruang makan, eomma telah memasak bulgogi. Tak lupa bubble tea yang sangat disukai oleh Sulli.

“ Sulli, jujur sama eomma, apakah kau menyukai seseorang di sekolah?” tanya eomma sambil menyendok bulgogi yang ada di piring.

Mendengar pertanyaan itu, Sulli bersikap menutup-nutupi semuanya. “ Aku tidak suka siapa-siapa, lagipula... di SMA Namsan tidak ada yang tampan. Kekeke,” jawab Sulli.

Eomma hanya menatap dalam anaknya itu. Sepertinya eomma berusaha tahu, siapa orang yang disukai Sulli.



Di sekolah, ada kabar burung yakni ada anak baru dari SMA Suwon. Kabarnya lagi, ia adalah laki-laki.

“ Kenalkan, ini Choi Min Ho, kalian bisa panggil dia Minho. Dia akan menjadi teman sekelas kita di kelas 11-1,” ujar Mrs. Jaekyung.

Minho hanya tersenyum-senyum, dan duduk didepan bangkunya Sulli. Lebih tepatnya duduk bersama Key.

Min Kyung langsung antusias dengan kedatangan Minho di kelas 11-1. Karena Min Kyung adalah ketua kelas di kelasnya. “ Annyeong Minho! Kenalkan namaku Min Kyung, aku ketua kelas disini.”

Minho pun menanggapi, “ Annyeong Min Kyung! Namaku Minho, aku pindahan dari SMA Suwon, senang berkenalan denganmu. Oh, iya, sampingmu itu siapa?”

Sulli pun menoleh ke arah Minho, ia pun menjawab pertanyaan Minho itu, “ Eh, namaku Sulli, aku hanya perempuan biasa yang ingin mencari kebahagiaan, kekeke.”

“ Oh,” tanggap Minho singkat sambil melempar senyum manisnya ke Sulli.

Oh, apa yang aku rasakan ini... apapun... aku sangat senang bisa bertemu Minho. Batin Sulli sambil senyum-senyum sendiri.

Key yang melihat Sulli asyik senyum-senyum sendiri, ia mengagetkan Sulli, “ Ya!! Kau kenapa senyum-senyum sendiri? Ada yang lucu?”

“ Eh...! aku sedang membayangkan Minho...” ternyata Sulli kelewatan bicara.

“ Mwo? Membayangkan Minho?!” kaget Min Kyung dan Key berbarengan.

Merasa namanya disebut, Minho pun menoleh ke arah Sulli.

Sulli pun membenarkan perkataannya, “ Enggg..., tidak, kok! Aku tidak membayangkan Minho, aku membayangkan makan cupcake buatan eommaku!”

“ Yang benar? Kau selalu saja mencari alasan!” bantah Key.

“ Aisshh, Sulli apa yang kau bayangkan dariku? Apa?” tanya Minho.

“ Nanti kita ke gudang saja, lebih baik aku bercerita semuanya disitu,” jawab Sulli berbisik.



Saat pulang tiba, sesuai janji Sulli, ia akan menceritakan semuanya ke Minho. Di dalam gudang banyak peralatan berdebu dan kotor. Itu membuat Sulli batuk-batuk.

“ Uhuukk...! begini, kalau aku boleh jujur... sebenarnya aku ini suka kepadamu. Aku ini memang yeoja yang aneh, aku menyukai 3 orang sekaligus! Semoga saja kau tidak menanggapi itu!” jelas Sulli sambil menghela nafas.

“ Begitu ya, wajar lah, seorang Yeoja suka kepada namja. Dan, akan menjadikannya namjachingu, tapi yang kau lakukan itu sangat aneh. 3 namja sekaligus kau sukai, sebaiknya kau putuskan dengan baik siapa yang akan kau jadikan namjachingu!” tanggap Minho sambil memberi saran, dari raut mukanya ia tidak marah.

“ Benar juga ya, terimakasih Minho. Kau memang teman yang baik! Apa kau tidak marah?!” ujar Sulli tersenyum lebar.

“ Sama-sama, aku tidak akan marah, karena menyukai seseorang adalah wajar,” ujar Minho sambil membalas senyuman dari Sulli.

Sulli pun jingkrak-jingkrak senang, sampai-sampai pel, sapu, ember, serok berjatuhan karena terkena tangan kebahagiaannya Sulli.

“ Uppss...!” seru mereka berdua.



Di rumah, ia mulai menceritakan semuanya ke eomma. Dan, eomma pun mendukung apa yang dialami anaknya ini.

“ Jadi, kau benar-benar suka, kan? Eomma sudah menduga itu!” ujar eomma sambil menata piring di rak.

“ Iya, eomma, tapi aku suka 3 namja sekaligus!?” seru Sulli.

“ Problemnya, kau harus memilih satu dari 3 namja itu. Itu memang susah, nak! Buka hatimu, pikirkan baik-baik!” saran eomma sambil memeluk anaknya itu.

Sulli hanya tersenyum puas.

My three musketeers! Sulli membatin sambil menatap keluar jendela yang disana ada 2 burung yang saling berkejar-kejaran. Sepertinya seorang ‘kekasih’ burung!

To be continued....

Next part~ ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan comment chingudeul ^^ Jangan memakai kata-kata kasar, bashing, SPAM! Kamshahamida♥