Halaman

Selasa, 26 November 2013

[FanFict] I'm Traped! -Part 2

I’m Traped!

“ Pilihanku VS Pilihan eomma”



Hari ini adalah hari Minggu, seperti biasa Sulli senang jalan-jalan pagi keliling kompleksnya bersama eomma.

“ Masih ada juga ya, yang berjualan balon keliling?!” ujar Sulli lirih sambil menatap penjual balon itu yang sedang duduk di kursi taman.

“ Kau ini, dikira hidup itu gampang?!” sahut eomma sambil mencolek tangan anaknya.

Saat melewati didepan penjual balon itu, Sulli menatap wajah si penjual. Tiba-tiba ia berseru, “ Omo! Kau! Minwoo!?”

Minwoo yang kaget, langsung menoleh ke arah Sulli. “ Sulli? Apa yang kau lakukan disini?”

“ Jalan-jalan pagi! Nah, apa yang kau lakukan disini? Berjualan balon?” jawab Sulli sambil berkacak pinggang.

“ Iya, aku harus membantu orang tuaku. Kebun sawi, dan jeruk milik orang tuaku terserang hama, dan... aku harus membantu sesuai kemampuanku,” jawab Minwoo sambil merunduk sedih.

“ Oh, kau yang bernama Minwoo?!” seru eomma sambil mendekati Sulli dan Minwoo yang duduk di kursi taman.

“ Iya, eomma, saya Minwoo,” jawab Minwoo sambil memperbaiki posisi topi yang ia kenakan.

Eomma hanya tersenyum, “ Kalian... kalau dipasang-pasangkan cocok juga, ya?! Duduk berdua di kursi taman, umur kalian pun sama!”

“ Ah, kami hanya teman biasa eomma!” bantah Sulli sambil tersenyum kecut.

Akhirnya, mereka harus berpisah. Minwoo melanjutkan berjualan balon, sedangkan Sulli dan eomma pulang ke rumah.



Di rumah, Sulli asyik makan japchae buatan eomma. Karena seharian kelaparan gara-gara jalan-jalan pagi tadi.

“ Sulli, kau kan pernah cerita tentang 3 namja yang kau suka, salah satunya Minwoo. Menurut eomma, kau lebih cocok dengan Minwoo. Pilihan eomma sih, itu!” ujar eomma sambil menata baju di ruang TV.

“ Aku tidak tahu, aku bingung. Tapi, aku lebih pas ke Minho.” Sulli bertanggapan lain.

“ Oke, besok eomma ikut menjemput ya, eomma mau lihat Minho!” pinta eomma sambil memasang wajah aegyo khas ibu-ibu.

Sulli pun hanya tersenyum kecil, lalu ia menuju dapur.



Keesokan harinya di sekolah, ada tugas presentasi prakarya. Sulli, Min Kyung, Key, dan Minho sekelompok dalam presentasi prakarya.

“ Ini adalah miniatur menara seoul, dibuat dari kertas-kertas koran yang tidak terpakai, lalu...” tiba-tiba saja omongan Sulli terputus dan BRUUKK! Ia jatuh tersungkur.

Semua pun panik, ternya Sulli pingsan. Lalu, ia dibawa ke UKS oleh Min Kyung, Key, dan Minho.

Di UKS, telah menunggu Key, Min Kyung, dan Minho. Berharap-harap cemas, semoga Sulli bangun seperti semula.

Tiba-tiba saja..., “ Uh, aku dimana?! Apa yang terjadi?” ujar Sulli terbangun dari pingsannya.

“ SULLI...!!!” seru Key, Min Kyung, dan Minho. Lalu, mereka memeluk erat-erat Sulli.

Sulli yang kebingungan pun angkat bicara, “ Hey, hey! Kalian belum jawab pertanyaanku!”

“ Maaf Sulli, kami sangaaatt senang sekali kau bisa bangun. Kau tadi saat presentasi jatuh pingsan, makanya kau dibawa ke UKS,” jawab Minho.

“ Oh,” jawab Sulli sambil melihat Minho dari ekor matanya yang sipit.

“ Sulli kau tidak apa-apa kan?” tanya Min Kyung memastikan.

“ Aku sehat, kok,” jawab Sulli menyimpulkan senyumnya.



Waktunya pulang, sesuai permintaan eomma, Sulli menyuruh Minho menunggu didepan gerbang sekolah.

Di depan gerbang sekolah terlihat eomma yang sudah berpakaian rapi, pokoknya perfect deh! Hehehe!

“ Sulli! Ya! Ya! Hei, disini...! kau mau kemana?!” seru eomma sambil melambaikan tangannya dan berjinjit diantara kerumunan murid-murid yang berhamburan keluar.

Sulli dan Minho yang mendengar teriakan itu pun menoleh dan berbalik arah menemui eomma.

“ Ah, eomma! Aku cari-cari tadi,” ujar Sulli sambil memeluk eommanya. Sedangkan Minho hanya melihat anak dan ibu itu berpelukan,

“ Kamu sih!” celetuk eomma. “ Eh, ini Minho ya?” tanya eomma sambil melihat-lihat Minho yang tinggi menjulang. (hahaha ^^)

“ Iya, saya Minho. Temannya Sulli,” jawab Minho bersikap sopan.

“ Ehm,” eomma berdehem. “ OK, Sulli sekarang waktunya pulang, eomma ada perlu.” Tangan Sulli ditarik oleh eomma dari kerumunan itu, dan pulang. Minho yang bingung pun hanya nyengir dan garuk-garuk kepala sambil berdesah.



Di perjalanan pulang, Sulli bingung apa yang dilakukan eommanya itu.

“ Eomma! Eomma pasti tau bersikap kan?” tanya Sulli berapi-berapi.

“ Sulli, eomma sudah selesai lihat Minho-mu itu, nanti eomma putuskan siapa yang akan menjadi namjachingu mu!” jawab eomma.



Malam itu, eomma memutuskan pilihan namjachingu untuk Sulli. Kira-kira siapa ya???

Malam itu di ruang TV, Sulli yang memakai piyama bergambar kelinci duduk bersila di atas sofa, sedangkan eomma duduk manis sambil menikmati soju (porsinya sedikit, lho!).

“ Sulli...,” ujar eomma sambil meneguk secangkir soju. “ Eomma sih, lebih memilih Minwoo. Ya..., karena menurut eomma, Minwoo itu lebih cute daripada Minho, lebih tampan daripada Minho, pokoknya keren deh!” jelas eomma sambil memejamkan matanya yang sipit.

“ Huhh, oke deh, kalau itu pilihan eomma. Tapi, aku lebih memilih Minho, entah kenapa hatiku sudah terperangkap di Minho?!” jelas Sulli berbeda dengan eomma.

SRUUKK...! cangkir soju diletakkan diatas piring kecil berhias bunga, eomma pun mengakhiri debatnya dengan sang putri semata wayangnya.

“ Up to you?! But, pilihanmu VS pilihan eomma harus ‘bertarung’, sayang! Dah, eomma mau tidur dulu!” Eomma pun beranjak ke kamar untuk tidur. Sulli hanya tertunduk lesu.



Hari ini adalah pelajaran biologi, tak ada salahnya untuk memilih partner biologi lagi. Dan..., Sulli kali ini memilih Minho!

“ Sulli, nampaknya kau punya masalah?” tanya Minho yang duduk disamping Sulli, coz’ Minho adalah partnernya Sulli.

“ Oh, tidak, kok!” bantah Sulli sambil tersenyum kecut.

“ Jangan berbohong ya...!” tegur Minho sedikit main-main, lalu matanya menyipit melirik ke Sulli.

Sulli hanya tersenyum kecil.



Istirahat akhirnya tiba, seperti biasa Sulli dan Min Kyung jajan bersama.

“ Kau ingin jajan apa, Sulli?” tanya Min Kyung sambil menoleh ke Sulli.

Dengan muka yang polos, Sulli menjawab, “ Stik coklat saja, aku hanya ingin mood ku ceria!”

“ Oh, kamu tidak ingin mencoba menu andalan yang paling digemari Taemin, nih?” goda Min Kyung sambil menyenggol badan Sulli.

“ Waaa! Memang apa?” tanya Sulli berbinar-binar.

“ Ayam tongdak!”

“ Mwo?! Itu makanan yang paling aku benci!” seru Sulli, matanya yang sipit pun tiba-tiba melebar.

“ Ya! Kau harus mencobanya sedikit, aku juga ingin beli ayam tongdak!” Lalu Min Kyung pergi menuju tempat jualan ayam tongdak, dan memesan seporsi ayam tongdak.

Lalu, Min Kyung melahap dengan rasa gembira. Lapar atau doyan, nih, eon??? Kekeke~ ^^

“ Psstt, Min Kyung! Aku bisa meneteskan ludah, nih!” ujar Sulli.

“ Hemm??” kaget Min Kyung yang mulutnya masih penuh dengan Ayam Tongdak. “ Kau mau?! Ini silakan, aku sudah siapkan sendok buat kamu!”

Sulli pun duduk di sebelah Min Kyung, dan ia memakan menu itu dengan perasaan yang enggak enak.

“ Enak kan?” tanya Min Kyung sambil terpejam lucu.

“ Eeee, lumayan deh! Min Kyung, aku ingin cerita sesuatu, nih!” jawab Sulli.

“ OK, aku akan mendengarkannya!” Min Kyung masih sibuk dengan ayam tongdaknya itu.

Sulli pun mulai bercerita, “ Begini, kalau soal namjachingu... eommaku lebih memilih Minwoo, tapi aku lebih pas ke Minho?! Bagaimana ini? Pilihan eomma harus ‘tarung’ sama pilihanku, berarti aku harus punya pengorbanan dan semangat besar donk?”

“ Yap! Kemungkinan gitu, aku udah selesai makan, nih! Ayo ke kelas,” ajak Min Kyung sambil mengelap mulutnya dengan tissu.

“ Hanya sesingkat itu jawabanmu?!”

“ Kalau ada yang lebih efisien, kenapa harus panjang-panjang?! ENGGAK PRAKTIS BANGET!” ujar Min Kyung sambil terkekeh kecil.

Sulli hanya bisa tertegun dengan keanehan temannya ini.



Waktu pulang pun tiba, seperti biasanya, kelas 11-1 selalu pulang terakhir daripada kelas-kelas lain.

“ Saya cukupkan sampai disini, kamsahamnida! Tto mannayo!” Mrs. Seo Ri mengakhiri pelajaran matematika.

Semua pun membungkukkan badan dan bergegas pulang, lagi-lagi kali ini Sulli ditinggal sendiri oleh Min Kyung dan teman lainnya. Huhh!

Saat ingin berjalan keluar kelas, ada seseorang yang menghadang jalannya Sulli.

BUKKK!! Ternyata Sulli menabrak Taemin yang sudah dari tadi menunggu Sulli didepan pintu kelas.

“ Taemin-ah! Apa yang kau lakukan didepan kelasku?! Mau cari masalah lagi?” tanya Sulli sedikit emosi soal kejadian yang bersembunyi dibalik pot.

“ Oh, Sulli! Maafkan aku soal yang itu, aku disini hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu!” ujar Taemin penuh harap sambil memegang kedua pergelangan tangan Sulli.

Sulli yang bingung, hanya menatap muka Taemin yang sepertinya serius.

To be continued....

Next part~ ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan comment chingudeul ^^ Jangan memakai kata-kata kasar, bashing, SPAM! Kamshahamida♥