Halaman

Jumat, 19 April 2013

Sejarah & Info tentang Bakpia khas Jogja


Annyeong haseo! haluha chingudeul! ^^ ngiler gak liat foto dibawah ini? aku aja laper liat bakpia ini, apalagi bakpia itu makanan kesukaanku, beuuhh apalagi rasa keju ^^ makanannya bisa 10 bakpia per hari, wkwkwk #LaperApaDoyan,Lu? Hehehe, daripada bingung and ngiler liat foto ini, ayo kita selidiki sejarah bakpia yang rasanya enak itu lho yang terkenal dari Jogja... Yukk! #LangsungAmbilAlatMata-mata ^^





Sebelum nama bakpia muncul, di Jogja sudah ada makanan sejenis yang terkenal dengan nama Tou Luk Pia. Tou Luk Pia adalah roti kacang hijau dengan bentuk bulat, tidak seperti bakpia yang bentuknya bundar dan gepeng. Nama Bakpia mulai dikenal banyak orang berkat kerja keras seorang Tionghoa bernama Liem Yung Yen. Pada awal usahanya, selain memproduksi kue pia kacang hijau, Yung Yen yang tinggal di daerah Patuk ini juga memproduksi bakpao, namun bakpao buatannya tidak sepopuler kue pianya. Di antara warga keturunan Cina, kue pia Yung Yen dikenal dengan sebutan pia, tetapi justru orang-orang pribumilah yang menyebut kue ini dengan nama bakpia, (mungkin gabungan antara bakpao dan kue pia) yang kemudian terkenal hingga saat ini. Sejak tahun 1948, Yung Yen menjajakan bakpianya dari rumah ke rumah di kampung-kampung di sekitar Patuk.
Selain bakpia Patuk, ada juga orang pribumi yang membuat bakpia, yaitu Nitigurnito, yang tinggal di daerah Tamansari. Bakpia jenis ini mempunyai kulit yang lebih tebal, berbeda dengan bakpia Yung Yen yang lebih tipis dan mudah rontok. Bakpia Tamansari ini berkembang sangat pesat karena sesuai dengan selera orang Jawa. Namun demikian, ternyata keuletan orang-orang keturunan Tionghoa di daerah Patuk membuat bakpia Patuk tumbuh semakin kuat ketika mereka harus menghadapi berbagai kegagalan dalam proses penjualan maupun produksinya. Kemudian muncullah berbagai macam bakpia dengan merek yang disesuaikan dengan nomor rumah mereka di Patuk.
Hingga kini, penyajian Bakpia berkembang baik dalam variasi kemasan maupun pengembangan rasanya. Ada rasa original (kacang hijau), rasa keju, coklat, nanas, strawberry, durian, cappucino, ubi ungu, ubi madu, dan masih banyak lagi.
Ada beragam bakpia yang menawarkan dagangan mereka dengan harga yang cukup variatif, namun tentu saja kualitas juga berbeda. Apabila Anda ingin membeli bakpia, Anda harus jeli memilih mana bakpia yang berkualitas. Bakpia dengan kulitas baik hanya dibuat dengan bahan-bahan terbaik sehingga ketika disimpan dalam waktu tertentu, kenikmatan rasanya tidak berubah.
Jika Anda ingin mendapatkan bakpia sebagai oleh-oleh atau sebagai camilan, Anda dapat mengunjungi Sentra Bakpia di Jogja yang berada di Patuk, Condong Catur, dan Glagah Sari. Beberapa merek bakpia yang sudah banyak dikenal orang antara lain Bakpia 25, Bakpia Kurnia Sari, Bakpia Citra (kini hadir dengan cita rasa premium), Bakpia 75, Bakpia Merlino, Bakpia Kencana, Bakpia 145,Bakpia Nitigurnito dan masih ada banyak lagi bakpia industri rumah tangga lainnya yang menawarkan bakpia khas Jogja.


Info pengunjung:
-      Jika Anda membeli bakpia dalam keadaan panas, sebaiknya dibuka terlebih dahulu sampai dingin untuk menghindari kerusakan (cepat tumbuh jamur).
-      Bakpia dengan rasa kacang hijau, ubi ungu, dan ubi madu rata-rata bertahan selama 1 sampai 2 minggu.
-      Bakpia dengan rasa lainnya (coklat, keju, nanas, strawberry, dll) dapat bertahan selama 3 minggu sampai 1 bulan.
-      Harga bakpia yang disebutkan di atas dan beberapa yang lain dibandrol dengan harga mulai dari Rp17.000,-. Bakpia-bakpia yang lain biasanya dijual dengan harga antara Rp11.000,- sampai Rp15.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan comment chingudeul ^^ Jangan memakai kata-kata kasar, bashing, SPAM! Kamshahamida♥